Kamis, 15 Maret 2012

IBUKU

Ibu yang ku cintai, sayangi, dan kasihi


Semua orang pasti memiliki seorang ibu yang telah melahirkannya ke dunia-kecuali go kong. Aku juga memiliki seorang ibu yang sangat aku cintai dan sayangi. Meski kami memiliki perbedaan yang membuat kami sering kali berselisih paham, namun perselisihan itu sama sekali tidak mengurangi rasa sayang dan cintaku kepadanya. Ibu bukan orang yang terlahir di zamanku sekarang, jadi aku yakin beliau tidak akan membaca karyaku yang ku buat untuknya dengan sepenuh hatiku. dengan ketulusan dan rasa terima kasihku. Aku tahu ini bukan hadiah yang mewah, tetapi untuk saat ini, inilah hal terbaik yang bisa aku persembahkan untuknya.

IBUKU

Wanita yang terduduk di tiang itu
Banyak lipatan di keningnya
Tubuhnya besar tapi ringkih jelas di mata
Ia menunggu dalam kantuk tiada kira

Belum juga fajar mendaki langit
Ia terbangun dari mimpinya yang entah bagaimana
Menopang tubuhnya yang merintih karena sudah renta
Berdiri dengan pasti menuju tempat bersuci demi berdoa

Kelar berlanjut menata plastik merah bawaan setia
Di dalamnya pisau tajam bersemayam
Dikeluarkannya rangkaian besi beroda duanya
Dan ketika itu, fajar belum juga mendaki langit

Meski berat kerap terbayang di benak
Panas terik, hujan badai
Tiada seharipun keluh terucap
Hanya satu,
Senyum syukur ikhlas terukir di bibir tuanya

Semasaku kecil ditimang tiada bosan
Hanya sayang penuh yang diberikan
Kini aku telah dewasa
Dengan bangga aku berkata
Dia ibuku.